Sabtu, 13 November 2010

Sehari Bergaul dengan Anak SMA

Mengobrol dengan anak SMA untuk memecahkan masalah yang sebenarnya gampang dipecahkan namun hal itu menjadi sangatlah sulit dipecahkan.

Awalnya saya di suruh menemani keponakan mencari temannya yang kesasar di daerah Prambanan. Malah akibatnya jadi mengelilingi Candi Prambanan tanpa hasil. Keponakan saya ”sms” tidak hanya satu kali bertanya posisi mereka dimana, tetap saja jawabannya begitu-begitu saja ”Aku di depan Candi Prambanan.” Dengan jawaban itu jelas bahwa posisi mereka di depan Candi Prambanan, tapi anehnya ketika kami mengelilingi candi itu sampai dua kali bahkan memakan waktu setengah jam tidak juga kami temukan.

Akhirnya saya menyuruh keponakan saya untuk menelpon temen-temannya menuju tempat tujuan di salah satu SMA di daerah Prambanan dengan bertanya pada orang di sekitar sana dan nanti bertemu di SMA tersebut. Setelah saya dari Candi Prambanan menuju SMA yang akan dituju malah tiba-tiba dikagetkan dengan seruan anak-anak SMA memanggil-manggil keponakan saya. Pikiran saya, ”Haduwh dikerjain anak-anak SMA nih!!!”.

Keponakan saya tiba-tiba turun langsung marah sama teman-teman mereka, ”Katanya kalian di Candi Prambanan, kok malah nongkrong di sini? Gimana sih, aku muter candi dua kali kalian gak nongol. Malah disini!!”. Salah satu dari mereka bilang,” Lhoh gimana apanya? Ini kan Candi Prambanan, depan Candi Prambanan. Tadi juga sudah tanya orang benar ini Candi Prambanan” Saya pun berkata sambil menggelengkan kepala, ” Adek ini Candi Boko bukan Candi Prambanan, kalian salah informasi.” Mereka pun kaget, ” Haah!!! Candi Boko?”.

Setelah kejadian tersebut saya mengantarkan mereka untuk menuju SMA yang akan mereka tuju. Rencananya mereka ingin sekolah sementara di SMA itu karena sekolah mereka masih ditutup akibat merapi.

Sesampai di sana tidak cukup satu jam untuk membahas jadi tidaknya ke SMA tersebut. Saya mendengar cletukan dari sana sini yang tidak ketemu jalan temuya. Krena lamanya berpikir akhirnya saya memberi sedikit saran,” Gimana jadinya? Kalau misalkan sekolah ini menurut kalian kejauhan dari tempat pengungsian. Sebaiknya kalian mencari sekolah yang lebih dekat dengan tempat pengungsian. Tidak usah kebingungan mencari tempat ke sana kemari. Nanti akhirnya malah kalian tidak jadi sekolah kalau tiap hari survey cari tempat untuk sekolah sementara.” Salah seorang dari mereka mengatakan,” Sekolahnya jelek, banyak lumutnya, gak bersih, gak terkenal.” Saya kembali bilang,” Berarti alasan kalian mencari sekolah itu harus yang sekolah paling bagus, yang setidak-tidaknya sejajar dengan sekolah kalian. Begitu? Jangan seperti itu, jangan melihat sekolah itu dari bentuknya. Semua sekolah sama, meski keliatan lumutan dan lain sebagainya itu tetap sekolah. Tempat menimba ilmu, untuk belajar bersama. Tujuan kalian kan belajar bukan untuk gaya-gaya’an. Katimbang hanya di pengungsian kalian bosan, sebaiknya kan sekolah dan sekolah tidak harus di tempat yang terkenal. Jadi sekarang prinsipnya janganlah menilai sesuatu itu dari luarnya saja, karena belum tentu juga luarnya bagus dalamnya juga bagus.”

Sesudah berpanas-panas akhirnya mereka tidak juga masuk ke sekolah itu, mereka langsung mencari sekolah di dekat pengungsian mereka masing-masing. Sebenarnya guru mereka menyediakan tempat juga buat mereka belajar, namun tidak pakai meja kursi ( lesehan dengan tikar ). Anak-anak tersebut yang melancong tadi tetap tidak mau di tempat sekolah yang di sediakan gurunya, mereka tetap akan mencari sekolah sendiri. Guru juga memberi leluasaan bagi para siswa mencari sekolah yang dekat kalau pun sekolah lesehan yang disediakan guru jauh dari tempat mereka mengungsi.

Haduwh bingung melihat pemikiran anak-anak SMA jaman sekarang. Kenapa dalam keadaan genting seperti ini mereka masih memikirkan ingin mencari sekolah yang perfect meski jauh dari pengungsian? Sebenarnya dibenak mereka mencari ilmu itu seperti apa sih? Perlu diingat juga mereka ini hanya sekolah sementara, agar pelajaran yang mereka terima dari sekolahnya yang dulu tidak terus saja tercecer dan dilupakan begitu saja. Pendidikan sangatlah berguna dan penting bagi mereka hidup. Sebagai warga negara kita harus menggenggam erat pendidikan yang kita miliki selama hidup dan bersekolahlah bila kalian masih mampu berpikir tanpa memandang jeleknya tempat belajar!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar